<div class ="text-justify">Banyak perilaku manusia yang membingungkan. Pernahkah Anda memikirkan mengapa seorang sales menyambut seorang konsumen dengan, ”Ya pak, ada yang bisa saya bantu?” Tetapi dia hampir mengabaikan konsumen yang lain? Atau mengapa seorang pria membuka pintu untuk seorang wanita tetapi tidak untuk wanita yang lain? Atau mengapa seorang pegawai akan secepatnya melaksanakan instruksi seorang atasan, tetapi dia menggerutu ketika melakukan apa yang diminta oleh atasan yang lain? Atau mengapa kita memberi perhatian yang baik kepada seseorang tapi tidak kepada yang lain?</div> <br>
***
![IMG20161125162304-01.jpeg](https://steemitimages.com/DQmfZTMuNskuNEFW6BvTP8x5uft7JsAkaZkovfPTCN3TW35/IMG20161125162304-01.jpeg)
***
![IMG20200612205507.jpg](https://cdn.steemitimages.com/DQmPb4Hyx8EkC7xyNHcmQHsk8o7CwW4n1kQrvxgp9TsffqG/IMG20200612205507.jpg)
***
<div class ="text-justify">Perhatikan di sekeliling anda, anda akan mengamati beberapa orang menerima sapaan ”Hei, John" atau ” Hei, bung" sementara yang lain menerima sapaan yang tulus dan penting ” Ya, Pak.” Anda akan mengamati sejumlah orang menerima kepercayaan, kesetiaan, dan penghargaan, sementara yang lain tidak. Perhatikan lebih dekat, Anda akan menemukan bahwa orang yang memperoleh penghargaan terbanyak adalah juga orang yang paling sukses. Apa penjelasan dari hal ini? Ini dapat disaring menjadi satu kata, pikiran. Pikiran membuat hal itu terjadi. Orang melihat dari apa yang dilihat dalam diri kita. Kita menerima jenis sapaan yang menurut kita patut diterima.</div> <br>
***
![IMG20170820181121-01.jpeg](https://steemitimages.com/DQmbB1yeMLV3XfmiarGTFPF3sKm9j718upE7LX6FCH94uBe/IMG20170820181121-01.jpeg)
***
![IMG20200617122844.jpg](https://cdn.steemitimages.com/DQmY8bQXpYoiLdQXJLGajX6rhR128B1YjEayivpKGb1Xvkv/IMG20200617122844.jpg)
***
<div class ="text-justify">Orang yang berpikir dia lemah, meski apapun kualifikasi sesungguhnya yang dia miliki, menjadi lemah. Karena itu, pikiran mengatur tindakan. Jika seseorang merasa lemah, dia akan bertindak demikian, dan tidak ada penyamaran yang sanggup menyembunyikan perasaan dasar ini cukup lama. Orang yang merasa dirinya tidak penting, menjadi tidak penting. Sebaliknya, orang yang benar-benar berpikir dirinya sama penting dengan tugas itu, menjadi penting. Untuk menjadi penting, kita harus berpikir bahwa diri kita penting, dan harus benar-benar berpikir demikian, sehingga orang lain pun akan berpikir yang sama.</div> <br>
***
![IMG20170723145625-01.jpeg](https://steemitimages.com/DQmeGycbr1RQQkX57qFiGYBZ7NfDGUiFxr7ftYbUGGpK1f1/IMG20170723145625-01.jpeg)
***
![IMG20200531215010.jpg](https://cdn.steemitimages.com/DQmZ6NiEYY1vaJM5c1awvbWFJf51tu3kxRazCUQ4gUKPXS4/IMG20200531215010.jpg)
***