create account

Pendopo dan Keterjajahan Bahasa by gabrielmiswar

View this thread on: hive.blogpeakd.comecency.com
· @gabrielmiswar ·
$2.41
Pendopo dan Keterjajahan Bahasa
![ "Pesta Pak Rejal.jpeg"](https://images.hive.blog/DQmbpr8hVKh9Y3xZpTFt66p9gKSNpRT39kiQkP4RPXJXepQ/Pesta%20Pak%20Rejal.jpeg)

Saat ke Pangwa, beli ikan siang itu, saya lewat dan melihat papan nama rumah dinas orang nomor di Pidie Jaya bertulis: Pendopo Pidie Jaya. Entah bagaimana, pikiran saya langsung membayang wajah Pak Nurdin -- orang Musa, Pidie Jaya -- yang di tahun 2006 menjadi Kepala Museum Aceh.

Ketika kami ke Museum Aceh 2006, saya belum berstatus mahasiswa di Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia, Unsyiah. Status saya masih sebagai mahasiswa Sekolah Menulis Dokarim di Ulèe Kareng dengan rektor Fozan Santa. Di sanalah saya tahu bahwa sebenarnya istilah untuk tempat tinggal Sultan Aceh adalah Meuligoe (bahasa Melayu Mahligai). Begitu juga dengan kawasan tempat tinggal di mana sekarang menjadi rumah dinas para pejabat militer di Aceh (dulu rumah dinas pejabat militer Belanda) yang disebut Asrama Keraton, di masa Kerajaan Aceh disebut dengan 'Dalam'.

Istilah-istilah dari Jawa yang datang pascakemerdekaan Indonesia menuju Aceh ketika itu sulit ditolak. Kesadaran sebagai bangsa merdeka, termasuk kedasaran menolak istilah-istilah Belanda ketimbang istilah-istilah dari sesama pribumi lebih menjadi perhatian. Euforia kemerdekaan ini, menurut TA Sakti, menyebabkan sejumlah nama-nama daerah di Aceh di-Indonesiakan oleh Ali Hajsmy. Lameulo dari kata Lam Meulho menjadi Kecamatan Sakti dengan Kota Bakti sebagai ibukota. Beureunuen berubah menjadi mutiara, Caleue berubah menjadi Indra Jaya, Laweueng jadi Muara Tiga, Lueng Putu jadi Bandar Baru, Ulèe Gle jadi Bandar Dua, dan Glumpang Minyeuk menjadi Glumpang Tiga.

![ "Siswa tidur di kelas.jpeg"](https://images.hive.blog/DQmaHyzHsxeBtLhSXUioRF6Bt814YL9poxMhV4AQYtJyfLn/Siswa%20tidur%20di%20kelas.jpeg)

Pada 2007, saya menghadiri peluncuran novel "Bidadari Hitam" karya Teuku Iskandar Thamrin di Sekolah Menulis Dokarim. Beliau menjalani masa kecil di Banda Aceh sehingga beliau bercerita bahwa dulu, daerah pintu masuk Banda Aceh bukanlah Pagar Air, tapi Pageue Rayek. Di sana terdapat tembok-tembok peninggalan Aceh yang menandakan di sanalah batas terluar Kuta Banda Aceh.

Sikap berbahasa yang dipicu oleh dinamika sosial masyarakat juga pernah terjadi di Jakarta (mungkin masih sampai sekarang) dan beberapa kota besar lainnya. Dulu, ada istilah keminggris yang dilakabkan untuk orang-orang yang sedikit-dikit menggunakan istilah inggris saat membicarakan sesuatu. Misal, "Gue care banget sama dia." Alih-alih menggunakan kata 'peduli' atau kata 'perhatian' untuk kata 'care'. Sikap berbahasa keminggris ini menurut pakar bahasa merupakan sindrom kejiwaan untuk menunjukkan diri dari kalangan elit karena mampu berbahasa Inggris, bahasa internasional.

Di saat merasa lebih tinggi, tentu saja pernah merasa lebih rendah atau orang lain rendah. Sehingga muncullah kata-kata yang 'dirasa' lebih benar karena diucapkan oleh lidah orang-orang yang tinggal di pusat kekuasaan (Jakarta/Jawa) dan memiliki jabatan lebih tinggi dari orang-orang di daerah seperti 'umroh', 'su'uzon', 'istiqomah', 'sholat', dan lainnya. Kata-kata tersebut jelas diserap dari bahasa Arab. Dan bahasa Arab tidak ada vokal O, yang ada vokal ba-bi-bu, ta-ti-tu. Jika ada huruf yang dibaca mirip huruf O, itu bukan vokal O. Namun, dalam khazanah bahasa Arab, beberapa tertentu dibaca tebal, tapi tetap 'Allah' bunyi dan tulisannya, bukan 'Alloh', 'umrah', 'istiqamah', 'shalat' dan 'su'uzan'.

Latah berbahasa ini jelas karena kesadaran berbahasa yang asal ikut saja. Padahal bahasa menunjukkan siapa kita. Kita orang Aceh. Ya, orang Aceh. Punya warna bahasa tersendiri. Bukan orang Aceh yang jadi tentara, misalnya, terus tinggal sekitar lima tahun di Jawa, pas pulang ke Aceh, 'ngomong bahasa Indonesianya medok Jawa.

![ "gebril dan temannya.jpeg"](https://images.hive.blog/DQmRoXE7QRuur1t71rYrBPeDVE7HQPSemrAZKhFmyki4cVZ/gebril%20dan%20temannya.jpeg)

Sudahlah. Yang jelas, setiap kali menuju Pangwa, saya akan selalu melihat keterjajahan bahasa Aceh, tepat di depan rumah dinas orang satu Pidie Jaya. Dan, hati saya akan berkata, "Harusnya Meuligo Bupati Pidie Jaya."

Meureudu, 16 Januari 2022
👍  , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,
properties (23)
authorgabrielmiswar
permlinkpendopo-dan-keterjajahan-bahasa
categoryhive-153476
json_metadata{"tags":["hive-153476","indonesia","aceh","kolonialism","pendopo","meuligo"],"image":["https://images.hive.blog/DQmbpr8hVKh9Y3xZpTFt66p9gKSNpRT39kiQkP4RPXJXepQ/Pesta%20Pak%20Rejal.jpeg","https://images.hive.blog/DQmaHyzHsxeBtLhSXUioRF6Bt814YL9poxMhV4AQYtJyfLn/Siswa%20tidur%20di%20kelas.jpeg","https://images.hive.blog/DQmRoXE7QRuur1t71rYrBPeDVE7HQPSemrAZKhFmyki4cVZ/gebril%20dan%20temannya.jpeg"],"app":"hiveblog/0.1","format":"html"}
created2022-01-16 09:01:06
last_update2022-01-16 09:01:06
depth0
children0
last_payout2022-01-23 09:01:06
cashout_time1969-12-31 23:59:59
total_payout_value1.214 HBD
curator_payout_value1.196 HBD
pending_payout_value0.000 HBD
promoted0.000 HBD
body_length4,153
author_reputation334,827,139,575
root_title"Pendopo dan Keterjajahan Bahasa"
beneficiaries[]
max_accepted_payout1,000,000.000 HBD
percent_hbd10,000
post_id109,533,226
net_rshares1,872,204,444,619
author_curate_reward""
vote details (33)