![image](https://img.esteem.ws/x1k9l0ksk6.jpg)


Terlambat lebih baik daripada tidak ada sama sekali. Mungkin kalimat itu sangat tepat untuk mewakilkan keterlambatan atas hadirnya postingan saya kali ini. Walaupun agak sedikit terlambat, namun saya tetap melaksanakan kewajiban itu. Biasanya, setelah pagi atau siang hari saya mengikuti suatu kegiatan, malamnya langsung saya mengaplikasikannya ke dalam tulisan yang kemudian langsung terpampang nyata di blog steemit saya.
.  ![image](https://img.esteem.ws/zsjatknjyc.jpg)


Berbeda dengan kali ini yang sedikit ada jeda. Walaupun jeda antara kegiatan yang saya ikuti dengan hadirnya postingan di steemit tidak begitu lama (cuma sehari), namun bagi saya itu sudah harus diwaspadai, takutnya apa yang mau ditulis akan segera _hengkang_ dari ingatan, dan itu bahaya, hehehe.

 ![image](https://img.esteem.ws/mvugdbniye.jpg)



Saya punya alasan yang kuat mengapa keterlambatan itu terjadi. Mungkin alasan itu terkesan klise, tapi itulah yang sebenarnya terjadi. "Capek". Ya, capek, itulah alasan mengapa postingan ini baru hadir sekarang. Setelah pulang dari kegiatan kemarin, saya merasa capek dan lelah begitu sampai di rumah. Bayangkan saja, biasanya saya cuma mengikuti satu rangkaian atau satu sesi kegiatan saja. Namun kemarin, saya mengikuti kegiatan mulai dari pagi hingga sore hari. Saya berangkat dari rumah pukul 7.30 dan pulang pukul 16.30 WIB. Menempuh perjalanan selama 1 jam, hingga sampai rumah pukul 17.30. Itu membuat saya kelelahan.

 ![image](https://img.esteem.ws/ssieavkrid.jpg)


‌Baiklah, bukan itu yang menjadi topik postingan saya kali ini. Yang menjadi topiknya adalah "Pertemuan Forum Aceh Menulis Chapter Lhokseumawe yang Ke 22". Ya, tepat di hari Sabtu, 17 Maret 2018, FAMe berulang tahun yang ke 22. Bukan umurnya yang 22 tahun, tapi pertemuan yang sudah diadakan sebanyak 22 kali. Itu artinya FAMe sudah berumur 154 hari karena dalam seminggu 1 kali pertemuan. Jadi 22 minggu x 7 hari = 154 hari. Umur yang masih muda tentunya. Lagi-lagi bukan masalah umurnya FAMe yang menjadi topik pembicaraan, melaikan isi dari pertemuan ke 22 itu sendiri.
‌
Menurut saya, pertemuan yang ke 22 kemarin merupakan pertemuan yang sangat _spektakuler_ sepanjang sejarah perjalanan FAMe Chapter Lhokseumawe. Mohon maaf kalau _spekulasi_ saya salah. Mengapa saya mengatakan begitu? Karena selama saya mengikuti kegiatan literasi tersebut, baru kali ini dua narasumber didatangkan sekaligus. Dan materi yang dibahas kali ini pun sangat luar biasa pentingnya. Dua materi yang saling berkaitan tidak bisa dipisahkan. "Berbicara dan Menulis". Itu bagaikan dua sisi mata uang yang saling _bermutualisme_. Melalui pembahasan itu kita bisa belajar bagaiman cara menulis yang baik dan benar. Melalui pembahasan itu pula kita bisa belajar bagaimana menjadi pembicara atau Public Speaker yang baik dan benar pula. Dua kolaborasi materi itulah yang membuat saya harus mengikuti keduanya, pagi hingga sore walaupun harus rela diterpa capek dan lelah.

 ![image](https://img.esteem.ws/q4rb3j8i5v.jpg)


Pukul 8.30 tepat, di sebuah ruangan dingin Gedung Pasca Sarjana Unimal Lhokseumawe, acara sesi pertamapun dimulai. 15 menit sebelum acara dimulai, sang pemateri kondang yang bertaraf Internasional, Bapak Saifuddin Bantasyam, S.H.,M.A telah tiba di ruangan. Beliau menepati janjinya bahwa akan tiba di lokasi 15 menit sebelum jadwal acara yang telah ditentukan pihak panitia. Ini luar biasa. Ini adalah bagian dari _soft skill_, seperti isi materi yang beliau sampaikan. Di awal penyampaian materi, beliau mengatakan, ada dua hal yang harus diperhatikan ketika hendak menjadi _Piblic Speaker_ yang baik. _Hard skill_ dan _soft skill_. Menurut paparan beliau, _hard skill_ itu adalah sesuatu yang dapat diukur, misalnya nilai akademis yang diperoleh seorang mahasiswa. Artinya, sesuatu yang dapat dilihat, itulah _hard skill_. Sebagai Publick Speaker, _hard skill_ seseorang dapat dilihat dari kemampuan dia berbicara di depan umum. Menarik tidaknya dia mempresentasikan suatu masalah di depan publik, itulah _hard skill_ dari seorang _Public Speaker. Sementara _soft skill_ adalah berupa _kepribadian_, _watak_, _kepekaan_, _kepedulian_, _empatis_, _kejujuran_, _tanggungjawab_, _disiplin_ dan sebagainya.

Untuk menjadi _Public Speaker_ yang baik, _soft skill_ itulah yang mutlak dimiliki oleh seseorang. Karena dia akan bertanggungjawab dengan pekerjaannya itu. Dia akan disiplin waktu, contohnya seperti saya katakan tadi, Bapak Saifuddin hadir 15 menit sebelum acara dimulai. Untuk menjadi _Public Speaker_, kepekaan terhadap _audien_ juga sangat penting. Kita dapat melihat siapa yang menjadi audien kita pada saat berbicara di depan umum. Itu tujuannya supaya kita tidak salah berbicara. Misalnya, ada di antara audien kita yang non muslim, jadi kita berbicara harus universal agar tidak ada yang merasa _terintimidasi_. 

 ![image](https://img.esteem.ws/fm5mcm0aly.jpg)


‌Terlepas dari itu, ada hal menarik yang disampaikan Bapak Saifuddin yang terus saya ingat. Beliau memberi tips unik untuk mengatasi rasa _nervous_ atau _grogi_ ketika tampil menjadi pembicara di depan umum. Biasanya, orang yang grogi itu tangannya pasti gemetar. Nah, untuk mengatasi hal itu, Bapak Saifuddin memberi tips dengan memegang benda yang agak berat ketika sedang berbicara. Kita bisa memegan "buku" misalnya. Dengan begitu, tangan kita tidak gemetar lagi. Ini unik dan perlu dicoba.
‌
‌Tak terasa, waktu sudah menunjukkan pukul 12.30. Itu tandanya sesi pertama akan segera berakhir. Ada banyak ilmu yang bisa saya ambil dalam pertemuan yang berdurasi 4 jam itu. Ruangan yang sejuk bagaikan di gurun salju, membuat para peserta menjadi betah berlama-lama di dalam ruangan. Berhubung pada pukul 14.00 akan ada sesi kedua, jadi pertemuan dengan Bapak Saifuddin Bantasyam,S.H.,M.A pun diakhiri.

 ![image](https://img.esteem.ws/hmtleusqmz.jpg)


‌ Materi yang akan dibahas dalam sesi kedua tidak kalah penting dengan materi pada sesi pertama. Justru ini ilmu yang dinanti-nantikan bagi pegiat literasi dan para steemian. Bagaimana tidak, dalam dunia steemit, literasi itu adalah hal paling mendasar yang perlu dikuasai. Kita bisa berada di dunia steemit karena tulisan. Kalau kita tidak menulis, itu artinya kita tidak berhak berada di dunia steemit. Oleh karena itu, saya sebagai salah satu penghuni steemit sangat beruntung bisa bertemu langsung dan mendapatkan ilmu _Kanuragan_ dari seorang _Maestro Literasi_ yang disegani. Bapak Yarmen Dinamika namanya. 


Baiklah..... Tepat pukul 13.45, saya kembali ke lokasi acara setelah melaksanakan salat Zuhur dan makan siang. Sekitar 5 menit saya tiba di lokasi, pak Yarmen Dinamika selaku pemateri pun tiba dengan menggunakan _Kijang Inova_ nya. Tak lama kemudian para anggota lain yang sebagian besar adalah peserta yang tidak ikut di sesi pagi pun berdatangan.
 ![image](https://img.esteem.ws/9cr8pl8wsi.jpg)


Pada sesi kedua, materinya adalah " _Teknik Editing_". Di awal penyampaiannya, Pak Yarmen memaparkan tentang cara "Menghindari Salah Diksi dan Salah Nalar Dalam Berbahasa Indonosia". Beliau mengatakan, dalam ilmu _editing_, ada 12 hal yang harus diperhatikan, namun saya sempat mencatatnya hanya 11 point saja. 
1. Judul
2. Paragraf pembukan (hasil   wawancara dalam format Q n A) 
3. Akurasi unsur berita. 
4. Ejaan. 
5. Tanda baca. 
6. Logika kata dan kalimat. 
7. Transisional. 
8. Kohesi dan kolerasi. 
9. Konsisten. 
10. Hindari delik pers dan, 
11. Baca ulang. 

 ![image](https://img.esteem.ws/aj9qsrmb73.jpg)


‌Beliau (Pak Yarmen) memaparkan satu per satu dari 12 hal yang perlu diperhatikan dalam ilmu editing tersebut.  Mulai dari bagaimana caranya kita menempatkan sebuah diksi yang benar di dalam kalimat, penggunaan huruf kapital, penggunaan tanda baca yang tepat hingga cara _mendownload_ kamus diajarkan oleh beliau. Banyak sekali ilmu yang bisa kita manfaatkan dari pertemuan yang berdurasi 2 setengah jam itu. Ucapan terimakasih saya yang tak terhingga untuk Bapak Yarmen Dinamika atas ilmunya. Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 16.30. Itu tandanya waktu yang disediakan panitia sudah berakhir. Kegiatan tersebut pun diakhiri dengan foto bersama dan pemberian cenderamata berupa sertifikat kepada sang pemateri.  Bagi sahabat steemian yang ingin mendownload kamus Bahasa, bisa lewat play store kalian di kbbi.kemendikbud.go.id

 ![image](https://img.esteem.ws/ci20z5tpjg.jpg)

 ![image](https://img.esteem.ws/n1awdo8iti.jpg)


‌
‌Mungkin inilah ulasan singkat mengenai kegiatan kemarin yang sanggup saya paparkan. Kritikan dan masukannya sangat saya harapkan. Akhir kata, salam steemit, salam literasi dari @muaziris
‌