Berita terbaru mengabarkan bahwa Man City membukukan pendapatan hingga 11 trilyun rupiah dalam masa pandemi 2020-2021. Padahal sama-sama kita ketahui  bahwa stadion tidak penuh seperti sebelum pandemi Covid-19. Tapi itulah Man City, mereka memiliki manajemen yang baik dan suporter setia. Dengan pendapatan 11 trilyun, tentunya mereka memiki keuntungan hingga trilyunan rupiah juga. Dengan pendapatan dan keuntungan besar tentunya Man City dapat menjalani musim dengan tenang dan lancar. 

![D05C073F-87DE-4AF7-9D22-5EAFF4C2FD4A.jpeg](https://images.hive.blog/DQmf8V5qfhPPVcjyzM7ucutMu61hFAQuBLHzRyFqvyZUuhS/D05C073F-87DE-4AF7-9D22-5EAFF4C2FD4A.jpeg)
[img](https://www.dailymail.co.uk/sport/sportsnews/article-10394375/Manchester-Citys-income-greater-rivals-Man-United-time.html)

>Klub yang berbasis di Etihad Stadium ini mencatat total pendapatan 569,8 juta pound ($780,23 juta) atau sekitar Rp11,1 triliun hingga 30 Juni, kata klub dalam laporan tahunan yang diterbitkan Rabu waktu setempat seperti dikutip Reuters.[Sumber](https://www.suara.com/bisnis/2022/01/13/085402/dihantam-wabah-corona-manchester-city-catat-pendapatan-rp11-triliun)

Dengan banyaknya pemain bintang dengan gaji besar, sungguh menakjubkan Man City membukukan pendapatan sebanyak itu. Kita tahu bahwa gaji pemain mereka tidaklah sedikit, dengan pemain bintang yang bertaburan dalam tim asuhan Pep Guardiola tersebut. Bagaimanapun, sepakbola tetaplah bisnis. Sebuah industri, yang neraca laba ruginya sangat penting untuk keberlangsungan sebuah tim. Man City yang telah diakuisi pengusaha minyak Timur Tengah ini, kini telah menjelma menjadi tim raksasa di dunia. 

Sebagai fan Man City, saya tentu merasa senang dengan kabar gembira ini. Artinya, Man City akan punya modal yang cukup untuk mendatangkan pemain baru dan tidak kesulitan untuk menggaji pemain. Man City tidak mengalami krisis walaupun dihantam pandemi Covid-19.