![skull-34269_1280.png](https://ipfs.busy.org/ipfs/QmRun5s6NnYTzMRx3kohD1ngwtCkxFdYoXACVdo85sHUP2)[sumber](https://pixabay.com/id/vectors/tengkorak-pedang-menyeberangi-34269/)

Ketika algojo pancung mengayunkan pedang "Sultan"-nya ke leher Satubi, Satubi menatap Bishi dengan mimik muka meminta dikasihani. Bishi, sang algojo pancung tersentak! Jarak pedang dan leher Satubi hanya sesiku saja, Bishi yang mematung tiba-tiba mengenang masa lalunya. Demikian juga yang dialami oleh Satubi. Tapi dalam kisah pendek ini, kau hanya akan menemukan kisah-kisah Bishi, dan janganlah kau menunggu kisah-kisah Satubi!

***

Bishi kecil baru saja mempelajari tentang sistem pencernaan di sekolahnya. Dia sangat penasaran dan sangat ingin melihat secara langsung sistem pencernaan manusia. Ibunya menduga bahwa Bishi kelak akan menjadi seorang dokter. 

Ibu Bishi baru teringat bahwa hari ini suaminya akan mengeksekusi mati seorang tahanan pembunuh.

"Bishi," panggil ibunya, "pergilah kau ke alun-alun kota. Di sana ayahmu akan memperlihatkan kepadamu tentang sistem pencernaan manusia."

Bishi sangat senang. Dia pun bergegas pergi ke alun-alun kota. Di sana dia melihat sudah banyak orang yang berkumpul. Mereka bersorak-sorak dan berteriak dengan kata-kata yang tidak dipahami oleh Bishi.

Bishi menerobos kerumunan orang-orang. Dia ingin melihat ayahnya, seorang algojo pancung kesayangan Sultan Alauddin, apakah ayahnya yang akan memancung pembunuh satu keluarga itu atau bukan.

"Baba! Baba!" Panggil Bishi, tapi orang yang dipanggil tidak menoleh sedikit pun. 

Pembunuh itu berada di atas panggung kematian. Di sana hanya ada ayah Bishi dan si pembunuh.

"Uqtul!" si hakim berseru!

Ayah Bishi mengayunkan pedang "Sultan"-nya ke leher si pembunuh. Tiba-tiba si pembunuh menatap tajam ke arah si algojo, tatapan yang meminta pengampunan. Ayah Bishi tersentak! Jarak pedang dengan leher hanya sesiku saja. Ayah Bishi mematung seraya mengenang masa lalunya. 

Tahukah kau? Bahwa di masa lalunya ayah Bishi juga menyaksikan ayahnya ayah Bishi yang tersentak ketika mengayunkan pedang "Sultan"-nya ke leher si pembunuh. Ayahnya ayah Bishi juga mengalami hal yang serupa. Begitu selanjutnya sampai asal-usul si algojo terungkap!